NewsBee

Breaking News

Baca Sampai Habis!! Dihari Pernikahanku, Ibu Yang 'Pengemis' Bertengkar Hebat Dengan Calon Mertuaku, Namun Boss Besar Ini Keluar dan Menggungkapkan "Identitas Asli Ibu"


Baca Sampai Habis!! Dihari Pernikahanku, Ibu Yang 'Pengemis' Bertengkar Hebat Dengan Calon Mertuaku, Namun Boss Besar Ini Keluar dan Menggungkapkan "Identitas Asli Ibu"

Newsbee -  Apakah kalian sering menilai orang lain dari penampilan luar mereka? kisah berikut ini mengajarkan kepada kita agar kita segera mungkin untuk berhenti melakukan kebiasaan itu. terkadang penampilan luar seseorang tidak bisa kita gunakan untuk menilai siapa sesungguhnya orang tersebut.

Zhang Yang ditunggalkan ibunya saat sedang hujan salju yang terjadi begitu lebat. Dan ia ditemukan oleh ibu angkatnya ketika sedang membersihkan tempat di sekitar Zhang Yang di letakkan , Jadi ibu angkatnya menganti namanya menjadi Zhang Qing Tian. Meskipun ia tau bahwa ibu asuhnya itu bukanlah ibu kandungnya, dan dia adalah anak yang diadopsi, namun ia selalu memanggil ibu angkatnya itu dengan sebutan ibu.

Ibu angkatnya ini yang telah membesarkan Qing Tian dan bahkan menyekolahkan nya hingga menjadi sarjana, dan akhirnya Qing Tian pun mendapatkan pekerjaan yang sangat mapan dan juga memiliki gaji yang tinggi. Saat keuangan mulai naik, Qing Tian meminta agar ibunya berhenti untuk mengemis, karena menjadi seorang pengemis benar benar sangatlah memalukan.

Baca Sampai Habis!! Dihari Pernikahanku, Ibu Yang 'Pengemis' Bertengkar Hebat Dengan Calon Mertuaku, Namun Boss Besar Ini Keluar dan Menggungkapkan "Identitas Asli Ibu"

Mendengar hal ini, ibunya pun berkata,"Saya tidak pernah membesarkanmu agar suatu hari nanti engkau membiayai semua kehidupanku. Dan kamu boleh hidup dalam duniamu sendiri , namun jangan pernah untuk mengatur hidupku.

"Selesai mengucapkan itu, iapun mengusir Qiang Tian dari rumahnya. Qing Tian pun tidak terlalu nyaman tinggal jauh dari ibunya, karena ia merasa sangat tidak adil jika ia hidup serba berkecukupan namun ibunya masih menjadi seorang pengemis diluar sana, namun ia tetap saja menjalani kehidupan nya sendiri. Dan akhirnya tibalah saat dimana Qing Tian akan segera melangsungkan pernikahan dan calon istrinya itu berasal dari keluarga kaya.

Namun , calon mertua Qing Tian sering memandang rendah dirinya dan selalu menolak pernikahannya dengan calon istrinya itu, dan sampai akhirnya Qing Tian melamar dengan hadiah pernikahan yang begitu berharga dan juga mahal, ia baru mendapatkan restu dari pihak mertua untuk memberikan izin Qing Tian untuk menikahi putri mereka.

Saat melangsungkan pertunangan, pihak wanita mengharapkan kehadiran ibu dari Qing Tian, dengan begitu mereka baru bisa menghilangkan kecurigaan atas asal usul Qing Tian. Saat acara sedang berlangsung hampir jam 12 siang, namun ibunya Qing Tian masih belum menampakkan diri, akhirnya dari pintu luar terdengar suara petugas keamanan berkata, "Maaf di dalam sedang ada pesta pernikahan," pengemis tidak boleh masuk ke dalam.

Mendengar suara ini, Qing Tian pun mengira bahwa ibunya telah tiba di tempat mereka melangsungkan acara pernikahan. Dalam hatinya, ia sempat mengerutu kenapa ibunya memakai baju yang tidak layak untuk menghadiri pesta pernikahannya, itu sangatlah memalukan. 

Qing Tian pun berkata, "Biarkan dia masuk. ia adalah ibu saya!" Para tamu sangat heran melihat kejadian tersebut, Qing Tian membawa ibunya masuk ke dalam ruang resepsi dan menjalankan proses pernikahan tersebut hingga selesai. Di tenggah acara perjamuan makan tersebut, akhirnya terjadilah percakapan yang begitu menegangkan.

Mertua : Jika saya tau bahwa ibumu adalah seorang pengemis, maka saya tidak akan pernah mau menyetujui pernikahan ini!
Ibu : Apakah uang lamaran yang diberikan anakku itu masih kurang?
Mertua : Tidak, itu lebih dari cukup, namun anakmu begitu kaya, tidak menyangka memiliki ibu yang seorang pengemis! Bagaimana bisa anak saya memiliki mertua yang seorang pengemis?
Ibu : Kenapa anda mengatakan bahwa saya mertua yang melarat? Bukankah anakmu tidak akan tinggal serumah denganku?
Mertua : Melihatmu yang sdang makan semeja dengan kami benar benar membuatku mual! Apakah kamu bisa pindah ke meja lain?
Ibu : Anda sudah sangat keterlaluan!

Mendengar kata - kata tersebut, akhirnya ibunya Qing Tian pun tidak bisa lagi menahan  amarahnya kemudian dia pun berdiri dan memukul meja dengan begitu keras sambil berkata, "Benar, saya adalah pengemis! Tapi bukankah yang menikah hari ini adalah anak saya ? Bukan saya yang menikahi anak perempuan mu! Bukankah jika mereka berdua saling mencintai dan memutuskan untuk menikah, bukankah itu yang terpenting ?"

Baca Sampai Habis!! Dihari Pernikahanku, Ibu Yang 'Pengemis' Bertengkar Hebat Dengan Calon Mertuaku, Namun Boss Besar Ini Keluar dan Menggungkapkan "Identitas Asli Ibu"

Setelah terjadi keributan ini, akhirnya pemilik tempat resepsi ini pun keluar untuk melihat aya yang sebenarnya telah terjadi. Saat pemilik tempat resepsi ini melihat ibu Qing Tian , ia pun langsung sujud dan berlutut dengan meletakkan kepala nya diatas tanah. Sekali lagi para hadirin sangat di kagetkan yang sangat luar biasa dengan melihat pemandangan itu.

Ternyata wanita tua ini adalah ibu asuh yang juga telah membesarkan pemelik tempat resepsi tersebut. Dan telah merawatnya hingga tumbuh dewasa. yang akhirnya wanita tua ini tiba tiba menghilang dan akhirnya pada hari ini pemilik tempat ini dapat bertemu lagi dengan ibu asuhnya itu.

Pemilik toko ini menjelaskan, "Ia bukanlah ibu kandung dari pria yang akan menikah ini saja, namun ia adalah ibu dari kita semua! ia telah membesarkan banyak anak anak yang di buang oleh orang tua mereka sendiri, dan ia sendiri tidak pernah melahirkan seorang anak dari rahimnya, namun ia telah merawat , mendidik dan membesarkan anak anak yang terlantar yang tidak terhitung jumlahnya."

Setelah selesai menjelaskan, semua tamu undangan yang datang ke acara resepsi itu pun mulai meneteskan air mata dan merasa bersalah karena telah memandang rendah wanita tua ini. Akhirnya pihak mertua pun meminta maaf kepada ibunya Qiang Tian.

Dari kisah diatas mari kita belajar untuk berhenti menghakimi atau menilai orang lain hanya dari penampilan luar nya saja, karena penampilan luar bukanlah menunjukkan pribadi dari orang tersebut. 









Tidak ada komentar