Tips Memberi Edukasi Seks Yang Tepat Pada Anak Sesuai Dengan Tahapan Usia
Newsbee - Memberikan edukasi seks dan kesehatan reproduksi sangat penting bagi anak dimasa kini. Namun, seringkali orangtua merasa kebinggungan bagaimana tahapan untuk mengajarkan mereka tentang hal itu.
Ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, Inez Kristanti, psikolog klinis dari Angsa Merah, memberikan sedikit tips mengenai tahapan edukasi seks yang sesuai dengan usia anak.
1. Diusia 1 hingga 2 tahun
Inez mengatakan, diusia satu sampai dua tahun, anak sudah mengerti tentang bahasa dan kata kata. Nah, ditahap ini, edukasi seks bisa dimulai dengan mengajarkan tentang organ tubuh, termasuk organ seksual.
"Kita juga perlu mengajarkan itu dengan nama sebenarnya. Biasanya kita pakai kata 'burung' atau bahasa daerah yang terkadang disamarkan. Nah, itu seharusnya sudah diberikan bahasa yang sebenarnya, ini penis, ini vagina,"ujar Inez.
"Dari situ kita mulai menormalisasi pembicaraan seksualitas dengan anak."
2. Usia 3 sampai 5 tahun
Kemudian, diusia sekitar tiga sampai lima tahun, orang tua juga harus mulai sadar dan waspada tentang banyaknya pelecehan seksual yang kerap terjadi. Maka dari itu, mereka harus diajarkan tentang bagian bagian tubuh yang bersifat personal.
"(misalnya) ini lho bagian tubuh yang tidak bolej disentuh oleh orang lain." Inez menambahkan. Selain itu jelaskan juga fungsi fungsinya.
3. Usia lima hingga 8 Tahun
Lalu diusia lima hingga delapan tahun, anak mulai bersosialisasi dengan teman sebayanya serta mengenal tentang jenis kelamin. Disitu, mereka sudah bisa diberikan edukasi seputar gender.
"Kemudian juga terkait dengan citra tubuh, terkait bagaimana mencintai diri kita sendiri, menghargai diri kita sendiri."
4. Usia 8 sampai 12 Tahun
Hingga 12 tahun, anak sudah memasuki menjelang pubertas. Nah, disini, orangtua harus mengajarkan tentang kondisi itu serta perubahan yang akan terjadi.
"Memang pembicaraan terkait ini akan lebih baik jika diberikan oleh orangtua nya yang jenis kelaminnya sama dengan anak. Ibu akan memberikan edukasi pada anak perempuan, ayah memberikan edukasi pada anak laki laki," Inez merekomendasikan.
"Tapi bukan berarti menutup kemungkinan yang lain juga terlibat. Tapi juga tetap yang memberikan pesan yang sesuai dengan jenis kelaminnya, tapi sebaiknya yang ideal, ayak dan ibu juga akan terlibat."
Diusia tersebut, mereka juga akan mulai aktif secara seksual. Orangtua juga harus bisa membicarakan tentang hal hal tersebut. Nah, beberapa diantaranya seperti gairah seks serta munculnya ketertarikan dengan lawan jenis.
5. Memasuki Usia Remaja
Diusia lebih lanjut, anak sudah memasuki usia remaja. Sehingga, orangtua harus mulai menjadi teman untuk bicara soal seks pada mereka.
"Jadi kalau sebelumnya lebih ke memberikan informasi tapi tetap berkomunikasi, informasi dua arah, di usia remaja peran paling krusial adalah dengan menjadi teman," kata Inez
Disini, ketika anak bicara tentang seks, orangtua tidak boleh memberikan penghakiman padanya, inilah yang harus dihindari.
"Jadi kita akan menjadi teman yang bisa diajak berdiskusi dua arah."




Tidak ada komentar